BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA

Detail Berita


 
TERIMA PESERTA BENCHMARKING, SEKDA PAPARKAN JEBOL ANDUK, CONTRA WAR DAN TPA TALANGAGUNG

23 September 2019



Sebanyak 27 peserta Benchmarking to Best Practice Diklatpim III Angkatan VI Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Dalam Negeri Regional Yogyakarta berkunjung ke Pemerintah Kabupaten Malang.. Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Didik Budi Muljono, berkesempatan untuk menerima kunjungan tersebut di ruang Anusapati Pemkab Malang, Senin (23/9).

Dalam sambutannya, Didik yang membacakan sambutan Bupati Malang, H.M. Sanusi, menyampaikan ucapan selamat datang kepada peserta Benchmarking Diklatpim IV Pemda DIY yang dipimpin oleh Widyaiswara Utama PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta RR. Ekarini Nurhayati. Selain itu Didik juga menyampaikan ungkapan terima kasih atas dipilihnya Kabupaten Malang sebagai sasaran kunjungan serta berharap agar kunjungan ini dapat bermanfaat, mencapai hasil yang diharapkan dan memperkuat jalinan silaturahmi.

Lebih lanjut, Didik kemudian memaparkan beberapa informasi untuk memberikan gambaran umum Kabupaten Malang yang memiliki posisi geografis yang cukup strategis karena berbatasan dengan sembilan kabupaten/kota dan Samudera Indonesia. Dengan luas wilayah sekitar 3.534,86 km2, Kabupaten Malang berada di urutan luas terbesar kedua dari 38 Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Timur. Tak lupa Didik pun menjelaskan branding pariwisata Kabupaten Malang “The Heart of East Java”. Diharapkan branding ini dapat memberikan gambaran kepada para wisatawan bahwa jika ingin menikmati keindahan pariwisata Jawa Timur yang sesungguhnya, maka dapat langsung menuju ke Kabupaten Malang karena di sinilah pusat pariwisata Jawa Timur”, tutur Didik.

Sementara itu, Ekarini Nurhayati sebagai ketua rombongan menyatakan alasan dipilihnya Kabupaten Malang sebagai lokasi Benchmarking bagi para Peserta Diklatpim III PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta adalah karena Kabupaten Malang dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Jawa Timur, selain itu Kabupaten Malang juga telah mampu meraih kemajuan dengan kerja keras dan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya buatan guna meningkatkan kesejahteraan bersama dengan tetap memperhatikan kearifan lokal dan kelestarian lingkungan hidup. “Nilai-nilai tersebut diharapkan menginspirasi peserta untuk mengadopsi dan mengadaptasi sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing dengan metode tiru, amati dan modifikasi”, ujar Ekarini.

Selanjutnya, sebagai pengantar terkait fokus Benchmarking, Didik pun menyampaikan beberapa inovasi yang telah dilaksanakan oleh Kabupaten Malang, khususnya oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Dinas Lingkungan Hidup.  Pertama, Jebol Anduk yang merupakan inovasi Jemput Bola Administrasi Kependudukan yang dimaksudkan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya di wilayah desa-desa. Selain itu Dispendukcapil Kabupaten Malang juga memiliki program “kenikmatan” kependekan dari Kependudukan di Kecamatan yang maksudnya adalah layanan kependudukan tidak terpusat di Dispendukcapil saja, namun juga dapat dilayani di tingkat kecamatan.

Kedua, terkait Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dengan best practice  nya bertajuk CONTRA WAR (Contraceptive for Woman at risk) di mana program ini ditujukan untuk menurunkan angka kematian ibu hamil dan melahirkan (AKI) dan angka kematian bayi baru lahir (AKB). Lebih lanjut CONTRA WAR tidak hanya ditujukan pada penurunan AKI dan AKB namun juga untuk peningkatan kesertaan ber-KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang)

Ketiga, terkait Dinas Lingkungan Hidup dapat disampaikan bahwa Pemkab Malang senantiasa berkomitmen dalam hal kebersihan dan keindahan lingkungan. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak hanya menjadi penampungan buangan sampah di bagian hilir saja namun sekaligus menjadi tempat pengolahan menjadi output lain yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya adalah gas methane (CH4) sebagai sumber energi alternatif yang dihasilkan dari TPA Talangagung. Selain TPA Talangagung, ada pula TPST Mulyoagung yang telah melaksanakan metode 3R dalam pengelolaan sampah, di mana sampah dipilah sesuai jenis hingga akhirnya menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat. (Bid. PPIA-BKPSDM)


Berita Lainnya